Salam Sapa :

Tulislah Pengalaman Pahit Diatas Pasir Agar Mudah Terhapus Oleh Arus Gelombang Air Laut, Ukirlah Pengalaman Indah Diatas Batu Agar Abadi. Tidak Lekang Di Musim Kemarau
Dan Tidak Lapuk Di Musim Hujan. Sekuat-kuatnya Daya Ingat Kita Lebih Abadi Kemampuan Tulisan Menyimpan Catatan Menarik. Untuk Itu Ijinkankan aku merangkai tulisan disini.

Senin, 16 September 2013

MENEROPONG POTENSI & PERILAKU PEMILIH PEMULA 2014


Melihat hasil sensus penduduk 2010 yang memberi gambaran betapa besarnya jumlah pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, membuat struktur penduduk Indonesia "booming generasi muda" , atau penduduk yang berusia dibawah empat puluh tahun, Dan terjadi perubahan terhadap demografi dan psikografi penduduk. Selain melahirkan kelompok pemilih pemula, struktur masyarakat Indonesia dewasa ini didominasi oleh kelas menengah baru (NEW MIDDLE CLASS).


Oleh karena itu sangat menarik mencermati dinamika masyarakat new middle class ini, selain memiliki jumlah signifikan mereka merupakan generasi muda yang mampu memberi warna kehidupan berbangsa dan bernegara, dan dapat dikatakan "Kelas Menengah Baru Indonesia Merupakan Wajah Indonesia Masa Depan". Apa trend yang terjadi pada mereka akan mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara masa yang akan datang, sehingga diperlukan pendekatan yang tepat terhadap golongan ini dengan cara menelisik arus pemikiran (mainstream) dan orientasi mereka yang secara inplisit akan mempengaruhi cara mereka membuat pilihan dalam dinamika kehidupan berdemokrasi di Indonesia.
 

Pemilih pemula diperkirakan jumlahnya sangat dominan diantara 135 orang penduduk Indonesia, diperkirakan kelompok menengah baru ini lebih dari tiga puluh juta orang. Menurut data Badan Pusat Statistik 2010, jumlah warga kelompok umur 10 tahun hingga 14 tahun sebanyak 22.677.490 orang, dan kelompok umur antara 15 hingga 19 tahun 20.871.086 orang. Jika diasumsikan kelompok umur 10 tahun hingga 14 tahun pada 2014 separuhnya berusia 17 tahun dan kelompok umur 15 tahun hingga  19 tahun itu pada 2014 semuanya menjadi pemilih, berarti ada 32 juta juta potensi suara pemilih pemula pada Pemilu 2014.

Besarnya jumlah penduduk yang diklasifikan sebagai kelompok menengah baru ini merupakan  pangsa pemilih potensial besar yang akan menjadi lahan perebutan bagi partai politik dalam pemilihan umum maupun dalam pemilihan presiden yang akan datang. Masyarakat kalangan menengah, terutama kelompok pemilih pemula menempati posisi strategis dalam dinamika sosial politik nasional, dan mampu memberi warna dinamika kehidupan politik nasional karena mereka sangat dinamis serta mempengaruhi tingkat tinggi rendahnya partisipasi pemilih, bahkan bisa menentukan arah perolehan suara setiap konstentan dalam pemilihan umum .
___________________________________________________________________________________

PEMILIH PEMULA

 

Lebih spesifik lagi, dari kelompok kalangan menengah baru, kalangan pemilih pemula selain memiliki jumlah signifikan, banyak di antara mereka cenderung memilih sikap “golput”, atau  tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilu, karena mereka “kurang simpatik”  terhadap dinamika kehidupan sosial politik akhir-akhir ini. Banyak pemilih muda yang tidak peduli dengan politik karena melihat tindakan para elit politik dan  pengurus partai politik yang tidak mampu menularkan contoh yang baik dalam dinamika politik nasional.
Fenomena “apatisme” kelompok kelas menengah baru, terutama para pemilih pemula, menjadi pekerjaan rumah  bagi pemerintah, serta mesti dicari formula yang tepat untuk mengatasinya oleh para pemangkukepentingan (Stakeholder). Tidak dapat dipungkiri pemilih pemula merupakan salah satu motor penggerak pertumbuhan kematangan kehidupan politik dan berdemokrasi. Agar pemilih pemula ini mau menggunakan hak pilihnya dibutuhkan pendekatan persuasif yang tepat, dan yang terpenting dibutuhkan perbaikan terhadap kinerja dan performance partai politik dan elit penguasa maupun elit politik dewasa ini.

Untuk kemajuan kematangan kehidupan berdemokrasi ke depan, serta untuk meningkatkan jumlah partisipasi politik masyarakat dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum, pemerintah dan partai politik harus mampu mempengaruhi para pemilih pemula untuk aktif dalam dinamika politik, khususnya dalam pemilihan umum. Beberapa upaya yang layak dipertimbangkan sebagai upaya mengurangi sikap apatis masyarakat, yaitu  memperbaiki citra partai dan menghapus  tindakan korupsi para elit politik yang dapat dilihat secara kasat mata melalui kasus banyaknya jumlah para politisi dan kepala daerah terjerat masalah hukum.
____________________________________________________________________________________


VOTING BEHAVIOR PEMILIH PEMULA


Pemilih pemula yang merupakan generasi muda Indonesia cenderung memiliki perilaku memilih yang mempunyai karakteristik sangat otonom, tidak tergantung terhadap pengaruh aliran politik orang tua dan menentukan pilihan secara rasional. Umumnya, dalam menentukan pilihan, baik dalam pemilihan umum legeslatif maupun pemilihan presiden, pemilih pemula sangat mempertimbangkan kemampuan (Capability) seorang calon, rekam jejak (track record) dan program kerja. Sehingga kalangan ini cenderung tidak terpengaruh oleh sentiment primordialisme seperti suku, agama dan ras.
Beberapa hasil survey terhadap prilaku pemilih Indonesia menunjukkan pemilih pemula umumnya akan menentukan pilihan berdasarkan keputusan sendiri dan sesuai dengan hati nurani, artinya tidak tergantung pada referensi yang diberikan keluarga. Ini menunjukkan bahwa peranan orang tua, tokoh acuan, atau politik aliran yang dianut keluarga kurang menimbulkan pengaruh terhadap perilaku memilih di kalangan pemilih pemula.

Pada umumnya pemilih pemula memiliki karakteristik :
  • Memiliki pendidikan yang baik
  • Memiliki akses informasi 
  • Kritis
  • Rasional dalam memilih
  • Visioner
  • Trend Setter

Perilaku memilih pemilih pemula umumnya memiliki karakteristik : 


  • Labil
  • Baru belajar politik
  • Pengetahuan politik kurang
  • Cenderung mengikuti trend atau pengaruh teman / kelompok (peer-group)
  • Heavy Viewer (Banyak Menonton TV)
  • Apatis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar